Kepala KUA Sambas Ikuti Rapat Forum Perubahan Perilaku Lintas Agama
Sambas (Kemenag Sambas) Sosialisasi peran serta elemen masyarakat lintas agama dalam upaya percepatan penurunan stunting dibahas dalam rapat forum perubahan perilaku lintas agama dilaksanakan hari Rabu 18/12/2024 pukul 09.00 diaula utama Kantor Bupati Sambas berdasarkan Surat Pemda Sambas Nomor: 400.13.30.1/271/DP3AP2KB, diikuti Kepala KUA revitalisasi Kecamatan Sambas Ahadi.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Sambas SEPTIZA, ST, M.Kes mewakili Bupati Sambas menyampaikan sambutan tertulisnya Rapat Forum Perubahan Perilaku Lintas Agama dalam penanganan stunting ini tentunya dapat menjadikan titik awal bagi terciptanya kolaborasi yang lebih luas dalam penanggulangan stunting di Indonesia khususnya di kabupaten Sambas. Keberhasilan kegiatan ini akan bergantung pada partisipasi aktif dari semua pihak yang terlibat, terutama organisasi agama yang memiliki peran strategis dalam membentuk pola pikir dan perilaku masyarakat.
Dukungan perubahan perilaku dalam program pencegahan dan percepatan penurunan stunting, adapun tujuan kegiatan ini untuk menyusun rencana aksi bersama penurunan stunting yang melibatkan organisasi-organisasi agama, kemudian meningkatkan kesadaran masyarakat terutama para pemuka agama tentang pentingnya peran mereka dalam mengedukasi mengenai stunting, selain itu membangun kolaborasi lintas agama dalam mendukung perubahan perilaku yang mendukung penurunan angka stunting mengidentifikasi langkah konkrit yang dapat dilakukan oleh masing-masing organisasi agama dalam kampanye penurunan stunting, imbuh Asisten I. Teori kesehatan ada empat faktor yang mempengaruhi kesehatan yaitu: faktor lingkungan 40%, faktor perilaku 30%, faktor layanan Kesehatan 20%, faktor genetik 10%.
Asisten I memaparkan “sebagaimana kita ketahui bahwa Presiden RI bapak Joko Widodo telah mengamanatkan kepada kita semua melalui Peraturan Presiden no. 72 Tahun 2021 untuk bersama-sama secara konvergen melakukan percepatan dan penurunan stunting,” 21, hari ini Kabupaten Sambas berdasarkan SSGI SKI Tahun 2021 32,6%, Tahun 2022 30,5% dan Tahun 2023 30,8% target 17 %, jumlah keluarga berisiko stunting 65.941, Keluarga Desil (prioritas utama) 8.829. Dikatakan 151.794 jumlah Keluarga di Kabupaten Sambas. Prevalensi stunting Kabupaten Sambas sekarang mencapai 14,43%. 1000 hari pertama kelahiran perlu dioptimalkan, Kabupaten Sambas data elsimil mencapai 71,4% terdiri 1.794 Catin dari Januari sampai Agustus 2024, data nikah berdasarkan simkah ada 2.510.
Diharapkan dari hasil rapat dapat membentuk kesepakatan bersama antara organisasi agama mengenai langkah-langkah yang dapat diambil untuk menanggulangi stunting. Peningkatan pemahaman dan kesadaran tokoh agama dan masyarakat tentang pentingnya peran agama dalam penurunan stunting. Penyusunan rencana aksi bersama yang dapat diimplementasikan di tingkat masyarakat. Terjalinnya kolaborasi yang lebih erat antar organisasi agama dalam mendukung program pemerintah terkait penurunan stunting, melalui ceramah agama, tuturnya.
Peran tokoh lintas agama dalam penurunan stunting oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sambas H. Mahmud, S.Ag, mencegah melalui forum komunikasi perubahan perilaku dan penurunan stunting lintas agama, mari kita bersama-sama mengambil bagian untuk berperan dalam pencegahan stunting dari hulu, prilaku kehidupan sosial yang harus diubah. Firman Allah surah An-nisa 9 artinya: "Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya)", Al-Ma'un 1-3 Artinya: "(1) Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? (2) Itulah orang yang menghardik anak yatim (3), dan tidak menganjurkan untuk memberi makan orang miskin."
Kesehatan terdiri dari tiga yaitu: lingkungan, prilaku, mental spiritual, SE Menteri Agama Nomor: 2 tahun 22 stunting. Langkah penurunan stunting dipaparkan yaitu membangun sinergi stichoulder peningkatan SDM maksimalkan penyuluh agama, penyiapan materi dakwah, melakukan dakwah kesehatan, optimalisasi penghulu dan PAI, maksimalkan media pelaporan, monitoring dan evaluasi serta peningkatan peran keluarga dalam membina rumah tangga, tuturnya.
Stunting merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat yang membutuhkan perhatian serius di Kabupaten Sambas. Untuk mengatasi stunting secara efektif dibutuhkan pendekatan yang holistik dan melibatkan berbagai pihak termasuk kolaborasi lintas agama. Organisasi-organisasi agama yang memiliki jaringan luas dan pengaruh kuat dalam mengubah perilaku masyarakat, terutama terkait pola makan, kesehatan ibu dan anak, serta pola asuh, oleh karena itu perlu diadakan rapat Forum Perubahan Perilaku Lintas Agama untuk menyusun langkah-langkah bersama dalam penanganan stunting,” tutur Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk den Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sambas Fatma Aghitsni.
Sasaran dari kegiatan ini adalah OPD dan instansi pemerintah terkait dengan pencegahan stunting, organisasi lintas agama (pimpinan perwakilan organisasi agama) serta tokoh agama dan ulama. Agenda kegiatan ini diawali dengan pembukaan dilanjutkan pemaparan situasi stunting di Indonesia dan peran lintas agama kemudian presentasi tentang program perubahan perilaku untuk penurunan stunting dilanjutkan dengan diskusi kelompok mengenai strategi kolaborasi lintas agama lalu penyusunan rencana aksi bersama untuk implementasi perubahan perilaku.
Selama ini KUA revitalisasi Kecamatan Sambas ungkap Ahadi telah melaksanakan bimbingan lintas sektor, program aplikasi elsimil yang bekerja sama dengan penyuluh KB, kemudian melakukan pelayanan berupa pencerahan pada ibu hamil dan posyandu, membangun kerjasama dengan BAZNAS melalui UPZ Kecamatan Sambas melalui Catin peduli dhuafa memberikan makanan bergizi dan kaya protein hewani untuk bayi yang terdampak stunting.
Dalam diskusi juga dijelaskan beberapa hal yang dibahas dalam rapat tersebut, antara lain: Pentingnya pendekatan lintas agama untuk membantu percepatan penurunan stunting. Peran tokoh agama dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang bagi pertumbuhan anak-anak. Strategi-strategi baru yang dapat diadopsi untuk meningkatkan partisipasi dan kontribusi tokoh agama dalam program penurunan stunting. Kebersamaan dan gotong royong seluruh elemen masyarakat untuk mencapai target bebas stunting, imbuhnya.
Diakhir acara penandatanganan komitmen bersama untuk mendukung upaya penurunan stunting tokoh lintas agama Kabupaten Sambas: Menyampaikan informasi upaya penurunan stunting melalui kegiatan keagamaan, Mendorong peningkatan cakupan balita 0 sampai 59 bulan datang ke Posyandu dan menerima layanan imunisasi dasar lengkap, Mendukung kegiatan pemberian tablet tambah darah pada remaja putri dan memberikan edukasi kesehatan serta pemeriksaan ibu hamil sebanyak 6 kali 4, Melaporkan data calon pengantin kepada pihak desa dan tim pendamping keluarga untuk didaftarkan pada aplikasi elsimil, Mendukung gerakan orang tua asuh cegah stunting melalui lembaga keagamaan.(AHD)
0 Response to "Kepala KUA Sambas Ikuti Rapat Forum Perubahan Perilaku Lintas Agama"
Posting Komentar