Kepala KUA Sambas Sambut Hangat Wawancara penelitian KTIQ
Sambas (Kemenag Sambas) Wawancara penelitian KTIQ dilakukan Tim dari LPTQ Kabupaten Sambas Ketua DR. Suriadi Samsuri, Nurhafidzah Guru MAN IC, bersama Syarifah Wirda Wahdaniyah peserta siswi MAN IC Sambas, dengan surat Nomor: 103/LPTQ-Sbs/X/2024 tanggal 11 Nopember 2024, Ketua LPTQ H. Hasanusi, MM, dalam rangka keikutsertaan Kabupaten Sambas pada MTQ ke-XXXII tingkat Provinsi Kalimantan Barat tahun 2024 di Kabupaten Landak pada cabang Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Al-Qur'an (KTIQ), pengumpulan data dan informasi disambut hangat oleh Kepala KUA revitalisasi Kecamatan Sambas Ahadi, diruang kerja, hari Senin 18/11/2024 pukul 08.00 Wiba, untuk dimuat dalam karya tulis ilmiah dengan tema ketahanan keluarga.
DR. Suriadi Samsuri sebagai pembimbing menjelaskan Lomba Karya Tulis Ilmiah Al-Qur'an (KTIQ) dalam Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) bertujuan untuk mengembangkan kemampuan menulis dan menggali nilai-nilai Al-Qur'an meliputi diantaranya: mengeksplorasi isi kandungan Al-Qur'an, Membina peserta untuk menciptakan karya ilmiah yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur'an, kemudian mengembangkan potensi intelektual peserta, selain itu menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup Dalam lomba KTIQ, peserta akan menulis makalah dan mempresentasikannya di depan dewan hakim.
Ditambahkan Nurhafidzah Guru MAN IC sebagai pendamping mengatakan peserta juga akan mengikuti sesi tanya jawab untuk mempertahankan ide-ide mereka. MTQ sendiri merupakan ajang untuk mengamalkan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Aspek-aspek yang dimusabaqohkan dalam MTQ meliputi membaca, menghafal, menulis, memahami, menafsirkan, dan menyampaikan tuntunan Al-Qur'an, imbuhnya.
Dalam wawancaranya Kepala KUA revitalisasi Kecamatan Sambas Ahadi menuturkan ketahanan keluarga adalah kemampuan keluarga untuk beradaptasi dan bertahan dalam menghadapi berbagai tantangan, baik dari dalam maupun luar keluarga. Ketahanan keluarga juga diartikan sebagai kondisi dinamis yang memungkinkan keluarga untuk mengembangkan diri, hidup harmonis, dan meningkatkan kesejahteraan. Beberapa indikator ketahanan keluarga, di antaranya: Keluarga memiliki sumber daya ekonomi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Keluarga merasa sehat secara fisik, mental, emosional, dan spiritual, Keluarga memiliki sikap saling melayani, Suami dan istri memiliki keakraban yang baik, Orang tua mengajar dan melatih anak-anaknya dengan berbagai tantangan kreatif, Suami dan istri memimpin keluarga dengan penuh kasih sayang, Anak-anak menaati dan menghormati orang tuanya, Ketahanan keluarga dianggap sebagai pilar ketahanan nasional karena keluarga merupakan unit terkecil dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat. Keluarga juga merupakan sumber pendidikan utama bagi anak, jelasnya.
Diakhir pembicaraannya Ahadi memaparkan beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk membina ketahanan keluarga, di antaranya: Saling bersikap jujur dan terbuka, Saling menjalin komunikasi yang baik, Mengutamakan kebersamaan dengan keluarga, Bijak dalam menghadapi permasalahan, Saling memberikan perhatian, Saling menciptakan suasana menyenangkan, Menerima kelebihan dan kekurangan anggota keluarga. (AHD)
0 Response to "Kepala KUA Sambas Sambut Hangat Wawancara penelitian KTIQ"
Posting Komentar