Ahadi Khutbah: Intervensi Serentak Penurunan Stunting
Sambas (Kemenag Sambas) Jum'at 28/06/2024 M bertepatan 21 Dzulhijjah 1445 H pukul 11.46 Wiba bertugas sebagai khatib dan imam di Masjid Darussalam Dusun Manggis Desa Tumuk Manggis Kepala KUA revitalisasi Kecamatan Sambas H. Ahadi dalam rangka pelaksanaan intervensi penanganan serentak penurunan stunting membahas Islam mengajarkan untuk menjadi insan yang sehat dan kuat, sehingga masa depan Islam pun menjadi cerah dan maju, sejalan dengan perkembangan zaman, ungkapnya.
Rasulullah SAW menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan. Dari Ibnu Abbas, Nabi SAW bersabda :“Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”.[HR Bukhari, no. 5933]. Dalam riwayat yang lain, Rasulullah SAW mengatakan,“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan,” (HR. Muslim). Allah SWT lebih mencintai Mukmin yang kuat, karena Mukmin yang kuat mampu melaksanakan Amanah yang ada padanya. Mukmin yang lemah harus berjuang untuk menjadi lebih kuat dan meraih kecintaan Allah SWT kepadanya.
Ahadi juga mengajak menjadikan generasi muda Islam yang kuat, sebagai penerus tonggak perjuangan Islam dalam mewujudkan kebahagiaan dan kedamaian di bumi Allah SWT. Pemerintah Indonesia sangat peduli terhadap pentingnya menjaga sehat masyarakatnya hingga merekomendasikan Pekan imunisasi Nasional(PIN) polio secara Gratis: CUKUP DUA TETES SAJA, Insyaallah akan diadakan putaran ke 1 tanggal 15-21 Juli 2024 dan putaran ke 2 tanggal 12-18 Agustus 2024 dengan target 95% untuk sasaran usia 0-7 tahun 11 bulan 29 hari, di Puskesmas, Posyandu, Sekolah dan Pos pelayanan kesehatan terdekat.
Allah SWT berfirman dalam Surat An-Nisa ayat 9 :“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” jelasnya.
Tumbuh kembang anak normal menjadi tujuan dan harapan kita bersama. Anak yang sehat dan kuat serta berakhlak mulia menjadi impian kita bersama sebagai penerus generasi bangsa Indonesia. Namun, anak yang lemah secara medis adalah anak yang kurang gizi dan sering sakit. Anak yang kekurangan gizi, bertubuh pendek, kecerdasannya juga “pendek” dikenal dengan nama STUNTING (baca:stanting). Anak stunting, saat ini jumlahnya sangat banyak. Angka anak yang mengalami stunting di Indonesia, masih cukup tinggi. Angkanya mencapai 37 persen. Angka ini memperlihatkan bahwa tiga atau empat dari 10 anak Indonesia dalam kondisi stunting.
Berdasarkan data E-PPBGM, Prevalensi Stunting Kabupaten Sambas menurun dari 15,64 tahun 2022 menjadi 15,2 % di tahun 2023, sehingga terdapat penurunan sebesar 0,44%. Ke depan diperlukan kerja keras dan kolaborasi seluruh masyarakat terutama Tim percepatan penurunan stunting (TPPS) Kabupaten, Kecamatan sampai tingkat desa, hasil rapat 10 Juni 2024. Tugas ini sangat penting, untuk kita semua, sebagai umat Muslim. Penanganan anak stunting ini akan menjadi amal dan ibadah yang baik bagi kita semua, sesuai dengan peran kita di masyarakat, sebagai kepala keluarga, pendidik, pelajar, pekerja, dan peran penting lainnya yang sedang menjadi tanggung jawab kita. Oleh karenaa itu Pemerintah mengharapkan partisipasi aktif semua elemen masyarakat sebagai bagian dari ikhtiar kita meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Kejadian stunting tidak terjadi begitu saja, melainkan terjadi karena kekurangan gizi dalam waktu yang lama, bahkan sejak anak dalam kandungan. Kekurangan gizi pada ibu hamil harus menjadi perhatian kita. Perhatian keluarga dan suami kepada ibu hamil sangat menentukan kesehatan anak dalam kandungan.
Kewajiban suami memberi nafkah kepada istri diterangkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 233:"Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan,".Dan kewajiban bapak memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Dan ketika anak lahir, salah satu kewajiban yang penting dilakukan adalah memberikan anak itu Air Susu Ibu atau ASI. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 233, Allah SWT berfirman, dalam ayat ini, jelas bahwa Allah SWT menghimbau agar hendaknya ibu menyusui anaknya selama dua tahun.(AHD)

0 Response to "Ahadi Khutbah: Intervensi Serentak Penurunan Stunting "
Posting Komentar