Safari Ramadhan Terakhir Da'i Perbatasan di Kecamatan Sambas
Sambas Kemenag --- Da'i Perbatasan dan Terluar mengakhiri kegiatan dimalam Minggu 19 Ramadhan 1445 H, Sabtu 30/03/2024 pukul 19.00 Wiba di Masjid Al-Hamid Dusun Dagang Barat Desa Lubuk Dagang, Imam shalat Isya dan Tausyiah Ustadz Mustaidz Taslimi Da'i asal Bojonegoro Jawa Timur, imam trawih Ustadz Ardi Muhammad Faqih, S.Sos Da'i asal Cianjur Jawa Barat Tema "Pentingnya menjaga Kebersihan Hati, Lahiriyyah dan bathiniyyah" atas arahan Kepala KUA revitalisasi Kecamatan Sambas H. Ahadi.
Dalam paparannya, Mustaidz Taslimi membahas hakikat potensi buruk dalam jiwa manusia adalah ketika dikotori dengan kejahatan atau hal-hal yang sudah dilarang dalam agama Islam. Berdasarkan surah As-Syams juz ke-30, dijelaskan pula bahwa menjaga kesucian jiwa menjadi hal terpenting. Sementara itu, dalam Al-Qur’an juga disebutkan tentang alasan menjaga hati agar selalu bersih yakni surah Asy-Syu’ara ayat 88–89 yang memberikan petunjuk bahwa hati manusia harus senantiasa bersih. Begitu pun dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Iimam Muslim, dijelaskan hati inilah yang akan memengaruhi jasad manusia. Bersih atau kotornya hati manusia akan berdampak pada perilakunya sehari-hari, jelasnya.
Kemudian terkait seperti apa kesucian hati itu imbuhnya, ia menyebutkan bahwa banyak sekali kitab tafsir menjelaskan tentang cara menjaga kesucian hati. Salah satunya dalam Ibnu Katsir ketika mengomentari ayat Asy-Syu’ara yang disebut dengan qalbun salim atau hati yang bersih. Pertama, terhindar dari kemusyrikan atau menduakan Allah, Kedua, terhindar dari sifat sombong.
Selain itu disampaikan pula keutamaan menjaga kebersihan akal ini sesuai dengan ayat yang pertama kali diturunkan oleh Allah Swt. yaitu surah Al-Alaq sehingga akal harus difungsikan di antaranya membaca sebagai bentuk untuk membersihkan akal dari kotoran. Oleh karena ada dua jenis pendidikan yakni formal dan informal. “Dalam surah Al-Baqarah ayat 219, Allah menjelaskan dengan detail tentang mabuk dan berjudi adalah dosa besar yang lebih banyak kerugiannya dibandingkan manfaatnya. Kalau dihubungkan dengan akal, al-khamar ini akan merusak akal secara fisik termasuk juga fungsinya." ujarnya.
Selesai acara Safari Ramadhan 1445 H para Da'i bersalam-salaman seraya memohon pamit untuk kembali ketempat kediaman masing-masing diantaranya Ustadz Mustaidz Taslimi Da'i asal Bojonegoro Jawa Timur, Masrofik, M.Pd Da'i asal Kayung Utara Kalimantan Barat, Khairudin Fahri Al Hafizh, S.Ag Da'i asal Pontianak Kalimantan Barat, M. Samsul Rizal Fauzi, S.Pd Da'i asal Cianjur Jawa Barat, Faisal Fadli Al Hafizh Da'i asal Pontianak Kalimantan Barat, Thifal Salsabil Da'i asal Pontianak Kalimantan Barat, Ardi M. Faqih, S.Sos Da'i asal Cianjur Jawa Barat, Budi Fadli Da'i asal Mempawah Kalimantan Barat.(AHD)

0 Response to "Safari Ramadhan Terakhir Da'i Perbatasan di Kecamatan Sambas "
Posting Komentar