Khutbah Jum'at di Masjid Agung Babul Jannah Sambas

 


Sambas_(Kemenag) Kepala KUA revitalisasi Kecamatan Sambas H. Ahadi, S. Sos bertugas sebagai Khatib di Masjid Agung Babul jannah Sambas Jum'at tanggal 5 Januari 2024 pukul 11. 51 Wiba dengan judul Syukur atas Nikmat Selama Setahun, disambut Imam besar H. Daeng Abu Bakar.

Dalam uraian Khutbahnya H. Ahadi menguraikan, kita telah memasuki awal bulan Januari tahun 2024, maknanya begitu banyak hal yang telah kita lalui sepanjang tahun 2023, mulai dari hal yang terasa berat, tidak enak, hingga nikmat-nikmat yang memberikan rasa bahagia bagi kita.

Satu hal yang perlu kita garis bawahi adalah semua hal tersebut patut kita syukuri. Iya, sekalipun bisa dipastikan sepanjang tahun itu tidak semuanya bahagia dan ada saja hal yang membuat kita kecewa, kesal, dan sedih, pasti saja ada hal penting yang belum kita ketahui di balik itu semua, kesedihan, kekecewaan, dan kekesalan yang kita terima itu jauh lebih sedikit daripada kenikmatan yang telah kita terima, banyak hal yang tanpa kita sadari, itu adalah nikmat besar yang seringkali luput dari pengamatan. Padahal, itulah yang biasa kita rasakan saban hari sejak kali pertama terlahir di dunia sampai hari ini. Misalnya, udara yang kita hirup sebagai napas diperoleh secara gratis. Kita tidak dapat membayangkan seumpama oksigen itu harus kita bayar.

Khatib mengingatkan, sering kali kita lupa dengan nikmat sehat yang selama ini kita nikmati. Saat kita ditimpa sakit, barulah kita memohon-mohon berdoa kepada Allah agar lekas disembuhkan, sedang saat sehat, kita sendiri lupa tidak mensyukurinya.

Nabi Muhammad saw sampai menyebut hal itu dalam hadisnya, bahwa banyak orang tertipu akan dua kenikmatan, yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu. Allah swt secara tegas memerintahkan kita untuk bersyukur kepada-Nya melalui firman-Nya dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 152 berikut, Artinya: “Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”

Dalam Tafsir Al-Baghawi, disebutkan bahwa bersyukur itu dilakukan ketaatan, sedangkan tidak kufur berarti tidak bermaksiat. Sementara menurut Imam Al-Qurthubi, bahwa syukurnya seorang hamba ini harus diucapkan dengan lisan dan diikrarkan dalam hati bahwa menggunakan nikmat itu untuk ketaatan.

Dipaparkan, Allah menegaskan bahwa dengan bersyukur, niscaya nikmat kita akan ditambah. Hal itu termaktub dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 7 berikut: Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras”.”

Dalam kitab tafsirnya, Imam Al-Baghawi mengutip sebuah pendapat, bahwa syukur itu mengikat yang sudah ada dan memburu yang tiada. Ia juga menyampaikan bahwa syukur yang sesungguhnya adalah dengan senantiasa menjalankan ketaatan atas segala perintah Sang Pemberi nikmat itu. Sementara hal yang ditambahkan adalah pahalanya, Imam Al-Qurthubi dalam kitab tafsirnya menjelaskan bahwa hakikat syukur adalah mengakui bahwa nikmat itu tidak lain ditujukan bagi Sang Pemberi nikmat itu sendiri, yaitu Allah swt, dan tidak menggunakannya untuk selain taat kepada-Nya.

Kepala KUA Revitalisasi Kecamatan Sambas menjelaskan dari pendapat para ulama di atas, bersyukur berarti menggunakan segala nikmat yang kita peroleh untuk menunaikan ketaatan kita, yaitu menghamba kepada-Nya, beribadah karena-Nya. Dalam hal ini, kita perlu meningkatkan ketaatan kita mulai hari ini dan ke depannya sebagai tanda syukur kita atas segala nikmat yang telah Allah swt anugerahkan kepada kita. Dan menjadikan ini sebagai bagian dari resolusi tahun 2024 kita.

Rasulullah saw bersabda, bahwa orang yang makan dan bersyukur itu sederajat dengan orang berpuasa dan sabar atas puasanya itu, untuk itu khatib mengajak jamaah shalat Jum'at untuk bersyukur atas segala anugerah yang telah kita peroleh dengan senantiasa meningkatkan ketaatan kita kepada-Nya, menggunakan nikmat-nikmat tersebut untuk beribadah kepada-Nya. Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kemampuan untuk mensyukuri seluruh nikmat-Nya sehingga kita tergolong sebagai ‘ibadiyas syakur, hamba-hamba Allah yang banyak bersyukur. (AHD)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Khutbah Jum'at di Masjid Agung Babul Jannah Sambas "

Posting Komentar

Masjid Berdampak Membangun Kesholehan Sosial

Sambas (Kemenag Kalbar)---Bertindak sebagai Khatib dan Imam pada silaturahmi di Masjid Asy-syakirin Dusun Mensungai Desa Sekura ...