Seni Hadroh Zikir Maulid Dukungan Terhadap HAB Kemenag ke-80
Sambas (Kemenag Kalbar)---Dipaparkan Kepala Desa Pipit Teja Pijay "Seni Hadroh zikir maulid di Dusun Pimpinan Parit Desa Pipit Teja diikuti 34 kelompok utusan Kecamatan Paloh, Tangaran, Galing, Tebas, Selakau, Kubu Raya, serta tuan rumah Teluk Keramat dengan hikmah meneladani Rasulullah SAW, seraya mengucapkan selamat datang serta berterima kasih pada KUA terhadap bantuan wujud dukungan HAB Kemenag ke-80", pungkasnya.
Dijelaskan Kepala KUA revitalisasi Kecamatan Teluk Keramat Ahadi "perbedaan antara maulid dan maulud terletak pada makna gramatikalnya: "Maulid" merujuk pada hari atau waktu kelahiran (\(isim\) \(zaman\)) Nabi Muhammad SAW, sedangkan "Maulud" merujuk pada bayi atau sosok yang dilahirkan (\(isim\) \(maf^{\prime }ul\)). Keduanya adalah istilah yang benar dan dapat digunakan karena fokusnya berbeda, tetapi "Maulid Nabi" sering digunakan sebagai istilah yang lebih umum untuk perayaan", pungkasnya.
"Budaya seni hadroh zikir maulid malam ini bentuk dukungan masyarakat pada kegiatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-80, tutur Ahadi seraya menjelaskan kesenian Islam tradisional yang menggabungkan musik, vokal, dan terkadang gerakan, untuk melantunkan syair-syair pujian (sholawat) kepada Nabi Muhammad SAW dan berzikir kepada Allah SWT, khususnya dalam perayaan Maulid Nabi. Ini adalah ekspresi kecintaan dan penghormatan umat Islam terhadap Nabi Muhammad SAW serta sarana dakwah dan penguatan nilai-nilai keagamaan".
Kata Ahadi "karakteristik utama alat musik, hadroh didominasi oleh alat musik perkusi, terutama rebana (juga dikenal sebagai hadroh), yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan. Terkadang alat musik lain seperti tambur juga digunakan.
Vokal/Syair. Pertunjukan ini melibatkan lantunan vokal berupa syair-syair Islami, sholawat, dan zikir. Liriknya sering kali diambil dari kitab-kitab maulid seperti Barzanji atau Ad-Dhiyaul Lami".
Sambas kental budaya yang Islami merupakan warisan budaya Islam yang masih dilestarikan secara turun-temurun, menunjukkan adanya akulturasi budaya lokal dengan nilai-nilai Islam. Tradisi ini mempererat tali silaturahmi dan memupuk semangat gotong royong di antara masyarakat yang terlibat", tutur Ahadi.
Diuraikan Ahadi firman Allah tentang hikmah kelahiran Nabi Muhammad SAW artinya "Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam." (QS. Al-Anbiya: 107). Ayat ini menjadi dasar bahwa kelahiran Nabi membawa rahmat dan berkah" pungkasnya.
Dalam kesempatan ini Kepala KUA Teluk Keramat Ahadi sampai kepedulian terhadap dhuafa merupakan kewajiban moral dan agama yang diwujudkan melalui infaq Catin untuk berbagai sembako buat kaum dhuafa, menguatkan ukhuwah (persaudaraan), menciptakan keseimbangan sosial, dan membangun empati serta rasa syukur", ungkapnya.(AHD)
0 Response to "Seni Hadroh Zikir Maulid Dukungan Terhadap HAB Kemenag ke-80"
Posting Komentar