Ahadi Khutbah Jum'at Masjid Nurul Khair: Hikmah Kemerdekaan

 

Sambas (Kemenag Sambas) Hikmah Kemerdekaan "Nusantara Baru Indonesia Maju" Khutbah dan Imam Jum'at 16/08/2024 pukul 11.49 Wiba Masjid Nurul Khair dusun Dagang Timur Desa Lubuk Dagang Kepala KUA revitalisasi Kecamatan Sambas bersama Ketua UPZ Kecamatan Sambas Hadini dan Ketua Masjid H. Asleh.

Dalam khutbahnya Ahadi menyampaikan tujuh puluh sembilan tahun yang lalu, bangsa Indonesia berhasil meraih kemerdekaan setelah melalui proses sejarah yang panjang dengan berbagai ikhtiar yang berat dan gigih dengan menumpahkan darah dan nyawa serta harta yang akhirnya Allah memberikan hasil usaha yang dilakukan. Dengan kemerdekaan dan menjadi bangsa dan negara yang berdaulat yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sebuah bangsa yang mendiami ribuan kepulauan Nusantara yang indah dan menawan dengan iklim tropis dan tanah yang sangat subur serta hamparan sumber daya alam yang sangat melimpah ruah, imbuhnya.

Dibahas Kepala KUA revitalisasi Kecamatan Sambas hikmat yang bisa kita ambil dari kemerdekaan Indonesia saat ini adalah mensyukuri kemerdekaan hasil dari perjuangan yang dipimpin oleh para ulama dan pejuang lainnya, sehingga Allah memberikan hasil yaitu kemerdekaan. Jadi kemerdekaan adalah hasil yang Allah berikan kepada bangsa Indonesia setelah melalui perjalanan perjuangan yang panjang. Sebagaimana Allah berfirman: Artinya: "Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih.’’ (QS Ibrahim: 7)

Selain itu Ahadi memaparkan,  membangun bangsa dan membuat negara ini lebih baik, lebih nyaman serta dapat menyejahterakan rakyat, sebagaimana tujuan negara Indonesia tertuang secara jelas dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sejalan dengan hal tersebut Allah berfirman: ’’Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.’’ (QS Arra’du: 11)

Pentingnya menjaga kesatuan dan persatuan bangsa dengan baik melalui banyak kegiatan dan pemahaman kepada masyarakat sebagaimana para pahlawan dan ulama kita menyatukan visi dan misi untuk mencapai kemerdekaan, Allah berfirman: “Berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.” (QS Ali Imran 3: 103)

Diakhir khutbahnya Ahadi menjelaskan, bahwa hikmah kemerdekaan perlu melakukan gotong royong, kesadaran akan peran seseorang untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama merupakan hal yang sangat penting. Dimulai dari satu orang yang sadar dalam melakukan aktivitas yang baik, maka akan tumbuh menjadi kuat dan memiliki power yang besar, sehingga tujuan yang besar menjadi ringan. Jika masing-masing bagian memberikan sumbangsihnya sesuai dengan potensi dan kemampuannya, merupakan modal yang besar mencapai tujuan bangsa kita ini. Demikian gambaran umat Islam yang harus diperlihatkan untuk saling membantu dan bekerja sama sesama kita, bukan sebaliknya. Allah berfirman dalam Surah Al-Maidah Ayat 2 "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaanNya. (QS Al-Maidah: 2)(AHD)

Tweet

Subscribe to receive free email updates: